Program Arabic International 2022 merupakan suatu program mengajar bahasa Arab yang diadakan di luar negeri tepatnya di Singapura dan Malaysia. Program internasional ini dinaungi oleh dua lembaga asosiasi yaitu Persatuan Mahasiswa bahasa Arab se-Indonesia (ITHLA) dan lembaga kursus bahasa Arab bertaraf internasional yaitu (Naatiq). Program ini dibuka melalui dua jalur seleksi, satu jalur melalui ITHLA dan jalur lainnya melalui Naatiq.
Program ini bermula pada sebuah ide dan gagasan tentang bagaimana menebarkan dan menggaungkan bahasa Arab di kancah internasional, serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa pecinta Bahasa Arab di Indonesia tentang bagaimana literasi bahasa Arab di luar negeri. Selain dari pada itu program ini juga membantu mahasiswa dalam mengiimplementasikan ilmunya kepada orang lain seperti kata pepatah ”Khoirun Naas Anfauhum Linn Nas” yang artinya sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Selanjutnya program ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu yaitu dari tanggal 26 September s.d 15 Oktober 2022. Sebelum menuju kepada kegiatan mengajar bahasa Arab, para peserta kegiatan internasional terlebih dahulu berkunjung ke beberapa Lembaga dan kampus yang ada di Singapura dan Malaysia. Lembaga Muslim Convert Association of Singapore (MCAS) adalah Lembaga asosiasi pertama yang dikunjungi oleh peserta, lembaga ini menaungi para muslim mualaf di Singapura. Lembaga MCAS dibentuk guna memberikan pelayanan kesejahteraan bagi masyarakat muslim yang tinggal di Singapura dengan berbagai macam program. Seperti project touching atau knowladge islam, basic islamic student, sholat tutorial, kemudian convert lead, welcome to islam, gruop projeck based dan lain sebagainya. Pada pertemuan ini juga berlangsung sebuah diskusi dengan tema “The Importance of Arabic Language to Understand Islam Of Muslim Converts” dimana diskusi ini membawa kita kepada pemahaman bahwa betapa pentingnya pembelajaran bahasa Arab sebagai asas dalam memahami Islam secara utuh dan kaafah .
Kunjungan ke IIUM
Pada kunjungan selanjutnya para peserta mengunjungi dua kampus tersohor di Malaysia yaitu Internasional Islamic University Malaysia (IIUM) dan Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor (KUIS) yang sekarang udah beralih dan berganti nama menjadi Universiti Islam Antarbangsa Selangor (UIS). Ketika berada di IIUM , para peserta bertemu dengan mahasiswa Indonesia yang bergabung dalam salah satu organisasi yang bernama Islamic Studies Forum Indonesia (ISFI) dan berdiskusi mengenai peradaban islam serta bahasa Arab.
Setelah berakhirnya diskusi di IIUM, para peserta berangkat menuju kampus UIS untuk melanjutkan sesi kunjungan. Di kampus UIS para peserta mendapat sambutan hangat dari mahasiswa pengurus Majlis Perwakilan Pelajar (MPP) UIS. Para peserta difasilitasi penginapan yang nyaman untuk ukuran mahasiswa. Selama berada di UIS, para peserta bertemu dan berdiskusi dengan Islamic World Education, Scientific and Cultural Organization atau disingkat ICESCO. Selain itu peserta bertemu dengan Dr Mohammad Syukri bin Abd Rahman mantan timbalan/wakil rector UIS dan terjalinlah sebuah diskusi tentang pentingnya bahasa Arab sebagai kunci tuk membuka rahasia makna yang ada dalam Al-Qur’an.
Perjalanan Ke Pahang
Setelah berakhirnya kunjungan di dua kampus tersebut, para peserta melanjutkan perjalanan ke Pahang untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya yaitu menjadi seorang pengajar bahasa Arab di Ma’had Bahasa dan Ilmu Qur’an (MaBIQ) di daerah Pahang, Kuantan Malaysia. Program inilah yang menjadi inti dari kegiatan internasional ini, dimana para pengajar dituntut untuk menanamkan rasa cinta bahasa Arab kepada para santri dan memberika motivasi untuk semangat dalam mempelajari bahasa Arab.
Kegiatan pembelajaran bahasa Arab ditutup dengan kegiatan pentas seni yang dipersembahkan oleh para santri dan peserta kegiatan internasional. Pentas seni ini menjadi akhir dari rangkaian kegiatan internasional, kegiatan ini diisi oleh sambutan, penampilan dan penyerahan kenang-kenangan untuk para peserta kegiatan internasional. Ustadz Abdul Rahim selaku Wakil Direktur MaBIQ mengaku sangat berterimakasih kepada para peserta yang telah memberikan tenaga dan ilmunya kepada para santri disini, beliau berharap lain kali dapat berjumpa lagi di lain kesempatan.(Penulis Ariansyah Mahasiswa IQT UNIDA Gontor)
